Semangat!!! tak ada kata
terlambat untuk menjadi baik. Yakin ada Allah! Saat semua rasa
begitu menjenuhkan. Kehidupan terasa memuakkan. Hati serasa gersang. Lalu
tiba-tiba ingin kembali, kembali kejalan yang lebih terarah. Jangan ragu dan
langsung ambil kesempatan. Sebab, bagiku kesempatan jadi baik hanya ada satu
kali. Jika dilewatkan sayang sekali.
Bukankah … tidak ada kata
terlambat selagi nafas masih berhembus? Jantung masih berdetak dan nadi masih
mengalir lancar. :D mau apalagi? Apa ingin tetap begitu saja? Yakin besok atau
beberapa jam lagi masih hidup? Tak ada yang tahu lho umur seseorang.
Menyia-nyiakan kesempatan itu termasuk bagian orang yang kurang yakin dengan
janji Allah. kalau percaya, kenapa ragu? Jika ada teman yang membuat kita ragu
dan membujuk untuk kembali maksiat, masih pantaskah ia disebut teman? Harusnya
mendukung bukan menghalangi bukan?
ada kisah nih, bisa kita ambil ibrohnya ya. hehe
“Dulu ada seorang gadis yang ragu
untuk menjadi baik. Dia masih berat menutup auratnya. Sangat menyukai rambut
panjangnya yang hitam. Yang banyak orang suka sekali menyanjung karena hitam
dan lebat. Kulitnya yang putih dan suka buat perbandingan dengan warna kulit
teman sebayanya. Semua itu membuat hatinya hadir sebuah kesombongan. Merasa
lebih baik. Padahal kalian tahu kan, bahwa sifat sombong itu dibenci oleh
Allah. kita manusia tak berhak sombong. Hingga suatu hari, gadis itu
kecelakaan. Kepalanya mengucur warna merah kental. Rambutnya dibasahi oleh
darah. Dia tidak sadarkan diri. Tubuhnya lemas tak bergerak. Masih hidupkan dia?
Alhamdulillah … Allah masih
sayang padanya. Jantung masih berdetak dan masa kritisnya terlewati. Kepalanya
hanya mendapat beberapa jahitan. Dokter bilang bahwa ia sudah bisa dibawa
pulang. Jika terjadi muntahan darah, dokter meminta segera pasien dibawa ke
rumah sakit kembali. Sebelum pulang, dokter member obat, dengan susah payah ia
mencoba menelannya. Gadis itu tak mampu untuk berjalan menuju taksi yang
menantinya untuk pulang. Kepalanya masih terasa sangat pusing dan tubuhnya
gontai. Saat dalam perjalanan, dia meminta segera menghentikan mobil. Ternyata muntah.
Obat yang dia minum keluar semua. Sampai dirumah gadis itu masuk dalam kamar. Dia
hanya ingin berbaring dan terlelap tidur. Tahukah kalian? Dia terlelap hingga
pagi. sorenya rambut yang dulu ia banggakan sebagian sudah kaku. Kaku karena
darah yang mengering.
Seminggu kemudian. Saat jahitan
sudah mulai mengering. Dia raba rambutnya. Ada benjolan kecil dan ia rasakan
halus kulit kepala. Ia coba mencari kaca. Dia coba berdiri miring dan mencari
kaca lain untuk melihat keadaan kepala. Sepertinya botak kecil. apa akan tumbuh
lagi? entahlah. Gumam gadis itu. Bagaimana rasa hatinya? Dia tersenyum. Bersyukur
bahwa nyawa masih tertolong. Jika tidak, waktu untuk memperbaiki diri pasti
terlambat. Tak bisa lagi terulang. Alhamdulillah, Allah masih memberinya
kesempatan. Kesempatan itu tak ia sia-siakan. Segera dia memutuskan untuk
menutup aurat. Dia ingin bersyukur kepada Allah. berterima kasih. Betapa Allah
masih sayang padanya. Hatinya ingin taat sepenuh. Awalnya masih terasa sulit. Belum
terbiasa. Seiring berjalannya waktu, kini dia mampu melewatinya hingga sekarang.
Tak merasa khawatir sulit mencari pekerjaan. Meski pekerjaan sulit ia dapatkan, sebuah
kesibukan masih tetap menghampirinya. Meski uang tak banyak seperti saat
bekerja, ia menikmatinya. Setiap hari bersyukur kepada Allah. jadi, bisakah
kita juga seperti dia?
Saya yakin bisa. Siapa yang
bersungguh-sungguh, Allah akan membantu. Jangan tinggalkan Alqur’an. Jika hati
merasa sendiri, ingat bahwa ada Allah. bacalah Alqur’an. Merasa sulit belajar
Alqur’an? Bukanlah Allah sudah memberikan kemudahan untuk mempelajarinya. Itu semua
tertulis dalam surah Al-Qamar ayat 17, 22, 32 dan 40.
“dan sungguh, telah kami mudahkan
Alqur’an untuk peringatan. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”
Yakinlah. Semua itu memang harus
ada niat dan usaha. jangan menyerah untuk jadi baik. Ingin jadi baik, mau punya
banyak teman yang sholeha, insya Allah dikabulkan. Masak iya, mau jadi orang
baik malah Allah halangi? Kalau ada hatimu yang merasa seperti itu. tengok
lagi, tanyakan dalam hati. Sudah benarkan niat dan usaha yang dilakukan? Karena
hati hanya kita sendiri yang tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar