Label

Jumat, 16 Oktober 2015

Hijab is My Crown


      Sejenak, mari kita tengok apa itu hijab? Hijab adalah penutup, hijab itu penghalang. Hijab sebuah pakaian longgar untuk kita para muslimah. Dalam hijab kita mengenal yang namanya jilbab. Pakaian lebar yang ditambah khimar atau kerudung yang menutup hingga ke dada. Jilbab bukan pakaian untuk bergaya tampil modis saja, melainkan indentitas bahwa aku seorang muslim. Aku harus bangga dan menjaga mahkota hijab ini. Tak boleh lagi malu dan merasa kurang percaya diri.

   Rasa syukur dan bahagia, Allah SWT membuka hati untuk menutup aurat. Meski semuanya berjalan secara bertahap. Awal memakai khimar aku masih belum menutup dada dengan sempurna. Masih menggunakan khimar instan yang pendek, namanya tsunami dan menggunakan celana jins plus kaos. :D lambat laun aku kok jadi merasa kurang nyaman memakai khimar tsunami ya? Mikir aja, kok gini sih aku pakainya? Malu kalau dadanya tidak tertutup. Akhirnya ganti deh. Aku memilih memakai khimar segi-empat, tapi masih bahan tipis dan lumayan ribet juga. Kok bisa ribet? iya soalnya aku masih mengikuti trend memakai khimar segi-empatnya. :D Bukan makin sederhana malah jadi penuh jarum peniti. he he he ....

ini lho kerudung tsunami :D (abaikan wajah hehe )


     Lagi-lagi aku merasa kurang nyaman memakai kerudung tipis dengan banyak gaya. Kerudung ini menyulitkan aku saat pergi. Waktu shalat tiba, aku sudah ribet sendiri dengan peniti. Takut hilang karena jatuh dan lama sendiri kalau dandan. Huft ... Yaudah deh, sekarang pilih yang simple aja. Seperti teman di Pondok. Aku amati cara mereka memakai kerudung. Menyenangkan juga, simple dan sederhana. Pakaian juga sudah ganti lho. Bukan celana jins, tapi pakai rok atau gamis. Horeee! Senangnya berlipat-lipat. Pakai gamis lebih nyaman ternyata. Meski makin dipanggil buk! hehe ... Kadang sebal! Aku kan belum menikah, sudah dipanggil Ibu. Mungkin ini cara buat aku harus belajar berbesar hati dan menerima nasib. Efek badan gede emang berisiko menyandang nama itu kan? :D
   

Masih suka pakai hijab tipis, tapi sudah menutup dada.

     Seiring berjalannya waktu dan bertambah wawasan dalam memakai hijab. Aku berkomitmen sudah tak akan lagi memakai kerudung tipis saat pergi. Kalau pakai yang tipis harus dilapisi. Malu kalau nampak rambutnya. Apalagi leher juga terlihat kan kalau masih memakai kerudung yang menerawang. Rasanya percuma pakai kerudung. Masa enggak ada peningkatan lagi sih? hehe ... Alhamdulillah, sekarang pakai kerudung panjang yang simple. Kini kalau beli kerudung sudah bukan lagi yang tipis. Segi-empat sudah harus beli yang ukuran 130 cm. Kalau bergo juga harus panjang. Bukan memaksa lho ya. Tapi memang aku sekarang merasa nyaman memakai gamis dan kerudung panjang. Kerudung yang tipis dipakai di rumah walau sudah jarang. Sudah berpindah kelain hati. Lebih nyaman pakai bergo buat aktifitas. Yuk berhijab! ;)
Akhirnya mantap pakai Jilbab lebar dan selalu memakai gamis. Yeaahhh!




http://rulibercerita.blogspot.co.id/2015/10/pengumuman-peserta-ga-hijabnyamandihati.html?m=1
Tulisan diikutkan dalam GA "Hijab yang nyaman dihati."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar