Label

Kamis, 17 Maret 2016

Craft Kanzashi Super Unik






sejarah Kanzashi dan awal dikenalnya masyarakat

      Kanzashi sendiri adalah aksesoris rambut/hiasan untuk tatanan rambut tradisional jepang. Hiasan ini sering digunakan oleh para geisha, geiko dan maiko. Pertama kali di perkenalkan pada saat era Jomon (14000 BC) . Sebagian orang yang percaya bahwa Kanzashi memilki fungsi ganda yaitu dapat digunakan sebagai senjata untuk membela diri jika dalam keadaan bahaya dan dipercaya memiliki kekuatan mistik atau dapat mengusir roh jahat. Sehingga orang-orang menggunakannya di rambut mereka. Kanzashi dalam sejarahnya memiliki sisi lain dari kepercayaan dan juga tingkatan status namun setelah melalui berbagai periode sisi kanzashi pun sedikit-sedikit berubah. ini juga merupakan cikal bakal munculnya sisir rambut modern. ~wikipedia~

     Pada periode Heian, model rambut telah berubah menjadi model panjang dengan diikat kebelakang atau kebawah. Pada masa ini merupakan era dimulainya penggunaan Kanzashi secara umum sebagai aksesoris rambut termasuk sisir dan jepit rambut.

 Selama periode Azuchi –momoyama , gaya rambut berubah dari taregami atau rambut lurus panjang, dengan berbagai jenis “rambut jepang” nohongami yang lebih menggunakan hiasan rambut. 

Kanzashi digunakan secara luas selama periode Edo. Pada masa ini model rambut menjadi lebih rumit dengan menggunakan sejumlah besar aksesoris. Para pengrajin Kanzashi mulai meningkatkan kualitas dari produknya menjadi lebih halus, termasuk hiasan rambut yang dipakai sebagai senjata untuk mempertahankan diri. Pada akhir masa Edo, keahlian dari pembuatan produk Kanzashi mencapai puncaknya dengan berbagai gaya dan desain yang telah diciptakan.

     Kanzashi  (かんざし) dengan huruf hiragana sebenarnya dalam Bahasa Indonesia berarti tusuk konde dan memang aslinya kanzashi ini hiasan rambut berupa tusuk konde, penjepit rambut, ataupun berupa sisir penyemat. Di Jepang kanzashi saat ini berkembang secara signifikan. Penggunakan kanzashi secara umum pada saat ini  digunakan oleh pengantin wanita, geisha dan maiko (geisha magang), ataupun pada professional kimono seperti geisha, tayu dan yujo atau oleh para ahli dalam upacara minum teh dan ikebana. Untuk lebih lengkapnya bisa kawan-kawan baca di situs khusus Kanzashi ini.  

     Tsumami kanzashi telah ditetapkan secara resmi sebagai kerajinan tradisional Jepang di wilayah Tokyo sejak tahun 1982. Para profesional pengrajin tradisional yang terlatih biasanya menjalani lima sampai sepuluh tahun magang. Dari tahun 2002-2010, jumlah mereka di dalam negeri diperkirakan menurun 15-5.

  maiko
Keunikan kanzashi
     Kanzashi sudah menjadi saiku 'kerajinan' umum yang dipakai wanita. Tidak hanya di Jepang, kanzashi menjadi kreasi yang cukup mampu menarik hati para crafter di luar Jepang termasuk Indonesia. Di Indonesia ternyata sudah lumayan banyak crafter melirik kerajinan kanzashi ini menjadi produk andalan online shop mereka, termasuk saya sendiri. kerajinan ini unik, cara membuat kerajinan juga lumayan sulit karena teknik melipat-lipat kain. Kanzashi saat ini tidak hanya berupa hiasan rambut saja, era modernisasi menambah fungsinya menjadi keychain, bros, strap phone atau korsase dan fungsi lainnya.

kerajinan bros kanzashi

Jenis kanzashi
     Tama (bola kecil) - kanzashi ini merupakan cabang gaya kanzashi berupa rangkaian manik-manik sederhana dengan dua warna. 

Bira-bira - kanzashi yang disebut juga gaya fluttering atau menggantung. Terdiri dari strip logam dipasangi cincin ke badan ornament sehingga mereka bergerak bebas berdenting (kadang-kadang ditambah dengan lonceng tambahan atau rangkaian bunga sutra panjang yang disebut shidare).

Kanoko-dome - kanzashi yang berupa aksesoris berhiaskan permata yang dibuat dengan beberapa atau semua bahan berikut : emas, perak, kulit penyu, jade, karang, mutiara, dan batu semi –berharga lainnya. Secara umum kanoko dome juga ditemukan dalam bentuk lain yang popular dengan hiasan bunga-bunga dan kupu-kupu. Kanoko dome dikenakan dibagian belakang dari gaya rambut wareshinobu untuk maiko junior dan memiliki dua cabang untuk memperkuat mage.

Oogi - kanzashi yang disebut gaya princess, terbuat dari logam, berbentuk kipas dan kamon. Dibuat dengan pita aluminium dengan bentuk pin panjang. Ini biasanya dipakai di rambut maiko saat berada di kuil.

Kogai - kanzashi yang terdiri dari dua bagian yang terbuat dari bekko (kulit penyu) atau bahan lain seperti keramik atau logam yang menampilkan desain pada setiap ujungnya. Kogai berarti pedang dan ini mengacu pada bentuk dua lembar kanzashi (pedang dan sarungnya) kogai sering dijual satu set dengan sisir kushi.   

Kushi (sisir yang rapat)  - sisir ini biasanya berbentuk bulat atau persegi panjang terbuat dari kulit penyu atau yang yang dipernis dan sering dihias dengan induk mutiara atau penyepuhan yang ditempatkan di mage.

 inilah tata letak kanzashi

Teknik merangkai dan alat membuat kanzashi
     Bagi para pemula akan saya arahkan ke video yang sudah saya unggah di facebook. Kamu cukup siapkan alat yang dibutuhkan dan ikuti cara pembuatannya. https://www.facebook.com/ImasFlanel/videos

1.      Gunting
2.      Kain perca/kain satin
3.      lem tembak dan alatnya
4.      peniti  ( jika ingin buat bros, bisa juga untuk jepitan rambut)
5.      aplikasi (seperti manik-manik atau CJI)
6.      kain flanel (kecil saja, karena hanya untuk alas)
7.      lilin dan korek api
8.      pinset (supaya tangan kamu tidak terluka jika terkena panas)

Jangan menyerah 
     Jika memang ingin menekuni kerajinan kanzashi ini, kamu harus sabar dan mau meluangkan waktu. Saat pertama mungkin bisa membutuhkan waktu satu jam. Seiring kebiasaan, waktu lama akan menjadi cepat karena kamu sudah bisa melipat dengan gerak cepat dan sudah memahami letak-letak kain yang sudah kamu siapkan untuk dirangkai menjadi satu model. 

Kerajinan seperti ini bagi saya melatih kesabaran dan ketelitian plus ikhlas. Kenapa bisa begitu? semua karena kita saat membuat tidak sabar ketika merangkai atau saat membakar kain ke lilin, lalu tidak rapi karena kurang teliti, alhasil kanzashi kamu tidak akan bagus. Apalagi saat kamu memberi lem di setiap sisinya tidak rapi dan kadang mengunting kainnya kurang tepat atau membuat lipatannya tidak layak pakai. semua itu bisa terjadi jika pikiran sedang kacau. Ikhlas itu saat kita kehilangan beberapa kain bagus karena saat membuat kanzashi ada beberapa kesalahan berulang kali. Hehe … semangat!!! Jangan menyerah, kalau sudah bisa biasanya ketagihan. Karena kanzashi bagi saya kerajinan yang sangat unik dan menyenangkan untuk mengisi waktu luang dan mampu menghasilkan uang. Hobi jadi rejeki.

#abmolsat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar