Label

Sabtu, 05 September 2015

Alif Sakti.

     Setiap makhluk diciptakan pasti ada kelebihan dan kekurangan. Allah tidak mungkin menciptakan mereka tanpa ada keistimewaan. Allah telah menunjukkan kuasaNya dengan segala kasih sayang kepada hambaNya. Sdit Permata. Inilah tempat sosok anak-anak luar biasa yang membuat hati akan berdecak kagum.


     Sekolah ini bersedia menerima anak ABK. Mereka menerima anak berkebutuhan khusus untuk dididik bersama anak lainnya dalam satu kelas. Sekolah dasar islam ini memiliki murid ABK dua anak disetiap kelasnya. Mereka ada yang autis, bisu, tuli, slowlener dll. Dan di sana ada seorang anak yang menarik hati para guru. Alif Sakti Fadaris. Salah satu murid ABK Sdit Permata. Awal pertama dia masuk sekolah belum mampu untuk fokus. Jika berbicara dengannya harus memegang wajahnya dan dipaksa untuk menatap lawan bicaranya. Sering menghilang di kelas. Lalu tiba-tiba sudah berada di selokan yang bau. Dia seperti memiliki dunianya sendiri. Tapi jangan salah. Dengan tingkahnya seperti itu, Alif memiliki kecerdasan yang luar biasa.
    
    Saat guru menjelaskan pelajaran, Alif akan sibuk dengan mainannya. Menghiraukan sang guru yang berada di depan kelas. Namun, ketika guru mengajukan  sebuah pertanyaan, anak ini mampu menjawabnya lho. Hal unik yang dia miliki salah satunya dengan ulahnya. Sering membuat teman menangis. Setiap hari ada saja anak yang menangis karena tingkahnya.
     Alif adalah generasi pertama di Sdit Permata. Suatu hari, dia berbuat ulah kembali. Sehingga membuat beberapa temannya menangis. Lucunya... Karena anak-anak ini marah dengan Alif, mereka berencana untuk mengejarnya. Segera anak-anak itu menangkap dan yang lain memegangi kaki, tangan dan kepala Alif. Apa yang mereka lakukan ya? Kalian tahu pemirsa? Alif di ruqyah! :D Kok bisa sih anak Sd meruqyah Alif? Bisa dong. Karena angkatan alif adalah putra para ustadz peruqyah probolinggo.
Bagaimana tuh reaksi Alif ketika diruqyah teman-temannya?
Anak-anak berhasil! Alif teriak... Kepanasan.
"Panas... Panas..." ntah kenapa anak ini jadi teriak kepanasan. Apa iya ada yang menempel? Atau mungkin karena saking banyaknya teman yang memeganginya jadi dia kegerahan. Hehe... (Sudah abaikan bagian ini. Karena saya pun tak tahu)
Anak-anak itu melakukan hal ini karena merasa Alif kerasukan jin. Betapa ramainya suasana waktu itu. Terbiasa melihat orang tua meruqyah, anak-anak mampu menghafal bacaan surah untuk meruqyah. Terbiasa apa yang mereka lihat, menjadikan anak-anak ini mampu juga untuk melakukan hal tersebut.
     Kini, Alif kecil telah tumbuh dewasa. Dia sudah menginjak SMU. Tidak lagi seperti anak ABK. Tampak normal dan menjadi aktivis rohis lho. Dia mampu menghadapi kelebihan dirinya. Dan semua itu terjadi karena peran orangtua pula. Tanpa dukungan dari orangtua semuanya sulit untuk digapai. Alhamdulillah, senang sekali mendengar kabar tentang Alif kecil yang sudah tumbuh dewasa.
     Oh ya... Sdit ini ada juga lho anak ABK yang mampu menghafal Alqur'an. Kalau guru sedang ada banyak kerjaan dan merasa kurang semangat. Beliau meminta anak tersebut untuk murojaah di ruang guru. Bahagia rasanya. Sebab anak ABK pun butuh lingkungan sekolah umum. Seperti mas Ramaditya Kara. Meski beliau tunanetra. Tapi memiliki keinginan kuat untuk berada di sekolah umum. Orangtua mendukungnya. Memfasilitasinya sesuai kebutuhannya. Sekarang menjadi penulis. Waoww... Penulis lho! Keren, bukan?
    Sdit Permata ini sampai kini masih menerima anak ABK. Hanya saja akan ada seleksi untuk saat ini. Orangtua harus memeriksakan terlebih dahulu pada dokter ahli untuk mengetahui jenis ABK apa yang dimiliki sang anak. Karena apa? Supaya sekolah tahu bagaimana cara menangani mereka. Jika sekolah mampu mengatasinya, anak tersebut akan diterima menjadi bagian dari sekolah. Banyak sekali yang aku kagumi dari sekolah ini selain karena menerima anak ABK. Salah satunya, setiap pagi akan ada sholat dhuha berjamaah. Lalu tak akan ada sajadah yang digelar. Kenapa? Supaya terlihat shofnya rapat dan tertata dengan rapi. :)


Terima kasih inspirasinya Ummi Ana. :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar