Label

Minggu, 20 Maret 2016

JODOH


     “Jika cinta saja mudah terucap disebarang tempat, apa bisa dipercaya kesetiaan dan ketulusan hati itu?”
 Kalau membahas cinta, saya pikir sudah banyak banget yang membahas. Saya kok malah ikut-ikutan? Hehe … bukan mengekor sebenarnya. Kebetulan saja, hari ini kata itu terlintas gara-gara mendengarkan lagu kang Abay. Bawaan jadi baper. :D  cinta selalu membuat orang tertarik untuk dibahas. Bukan hanya cinta sepasang lawan jenis, ada juga yang membicarakan cinta pada Rabb, cinta keluarga, cinta sahabat dan cinta anak-anak yatim. 

     Saya bersyukur memiliki banyak teman dan sahabat, sebab membuat saya tahu banyak kisah tentang cinta. Dari cinta terlarang hingga cinta diberkahi oleh Allah. Tanpa susah mencari ia datang sendiri.  cinta terlarang memang mampu mendatangkan murka Allah. namun jika Allah masih sayang, cinta itu kini membawa kebahagiaan. Taubat dan niat dalam hati ingin jadi baik membuat Allah memberikan banyak nikmat bagi mereka. masih ragu dengan cinta Allah? 

     Saat kesendirian, menanti jodoh tak kunjung datang. Banyak pertanyaan disetiap ada pertemuan keluarga atau kumpul bareng teman. Kadang membuat jengah, malas bertemu karena hanya itu saja yang menjadi bahan pertanyaan. Namun semua terjawab. Saat usaha tetap dilakukan, mengajukan ta’aruf. Tak ada yang sia-sia meski itu semua tak ada satupun yang menjadi jodoh. Ternyata dibalik usaha itu, Allah hadirkan jodoh yang ternyata si dia diam-diam sudah ada niat khitbah. Dalam waktu tak ada satu bulan, walimah pun dimeriahkan. Siapa yang tahu, ternyata jodoh begitu mudah. Datang sendiri kerumah. Saya begitu terkejut dan ikut berbahagia. Ternyata jodoh itu begitu dekat. Doa-doa yang dipanjatkan dikabulkan. Saya baru menyadari, menanti jodoh itu juga ujian. Ujian kesabaran dan ujian untuk selalu berprasangka baik kepada Allah. 

     Tidak sepantasnya jika hati memiliki prasangka buruk pada Allah. padahal sudah begitu banyak nikmat yang Allah beri. Sahabat, keluarga, rezeki sehat, urusan dunia dilancarkan, impian-impian Allah kabulkan. Apakah pantas jika hati masih ada prasangka buruk? Kalau sampai hal itu terlintas, rasanya harus tengok kedalam hati, apakah hati ini sudah bersyukur atas semua nikmat itu? 

     Kalau ada yang bilang, sibukkan diri saja dengan banyak kegiatan yang bermanfaat dan banyak muhasabah diri. Koreksi diri katanya. Tentang hal itu saya mengiyakan. Benar, hati ini masih banyak kekurangan, butuh banyak belajar dan sering-sering koreksi diri. Karena semakin kita dekat dengan Allah, ternyata saya mendapatkan lebih banyak cinta. Saya tak mengkhawatirkan takut jodoh belum juga tiba. sebab mati dan jodoh saya masih tak tahu siapa yang datang terlebih dahulu. Jujur saja, bukan saya takut mati, karena pernah saya mengikuti sebuah kajian, bahawa kematian itu harusnya disambut bahagia, karena kehidupan abadi itu di akhirat bukan di dunia. Rasanya pengen menangis. Bukan karena saya takut mati, tapi amal saya belum tahu apakah sudah cukup sebagai bekal. Betapa sakitnya saat dicabut nyawa itu. tak tahu kapan ia datang. Ya Allah … diri ini masih banyak sekali dosa. Masih ada banyak hal yang ingin saya perbaiki. Maafkan hati ini yang tak sempurna mencintaiMu ya Rabb. Diri ini masih banyak berat dengan kehidupan dunia. Banyak hal kedunian yang membuat alasan untuk “entar tangung” padahal adzan sudah iqomah. Masih merasa berat untuk berbagi. Masih merasa “eman” untuk diberikan pada yang lain. padahal, setiap barang yang dimiliki jika tak digunakan akan dipertanyakan di akhirat nanti. 

#abmolsat
hwating!!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar