Label

Rabu, 14 Oktober 2015

Skenario Terindah


     “Bahagia hadir bukan ditunggu, tapi dicari.”


     Entah kenapa tiba-tiba mendapat kata tersebut. Memang ada benarnya juga. Kebahagian itu dicari bukan ditunggu. Aku yang ingin mendapatkannya, maka aku harus mencari. Entah bagaimana cara mendapatkannya. Karena banyak versi apa itu bahagia. Mendapatkan senyum Ibu setiap hari saja sudah membahagiakan. Mendapat kabar suadara sehat di perantauan sangat menyenangkan. Mampu bernafas dan tersenyum menyapa banyak orang pun sudah sangat bersyukur. Syukur itu tanda hati kita sudah bahagia. Bahagia menerima setiap hal dari Sang Maha Pencipta.

     Kalau ditanya bahagia versi aku, banyak banget. Salah satunya, bahagia adalah saat orang-orang terdekat mampu kuberikan seulas senyum tulus dan mendapat manfaat dariku. Entah dari kebaikan atau dari ucapan. Kok seulas senyum sih? Iya, karena kadang aku masih pelit untuk tersenyum. :D #uppss. 
 
     Hal paling indah yang sangat harus disyukuri setiap hari, ketika Allah memberikan orang-orang tersayang yang senantiasa tak pernah jenuh menasihati. Mendapat banyak saudara muslimah di kotaku. Jujur saja, mendapatkan saudara yang mencintai Allah, dan saling menyemagati untuk selalu dekat denganNya itu susah banget. Baru dapat juga tahun ini, 2015. “Terus selama tahun sebelumnya kemana ajah?” Enggak kemana-mana sih. Ada banyak. Cuma bukan di kota tercinta. Mereka teman dumay yang kemudian bertemu di dunia nyata. Masya Allah. bahagia … sekali rasanya. Sebab berkah perantara teman dumay pula aku bertemu dengan saudara muslimah di kota sejuta bunga. 

    Rasanya ingin tersenyum dan berkata, “amazing” kalau ingat setiap peristiwa yang Allah berikan pada diri ini. Acara jurnalistik online yang aku ikuti di Perpustakaan akhirnya mempertemukanku dengan saudara baru. Teman sebangku yang kukira masih SMA, ehhh … ternyata dia seumuran dan  satu sekolah dengan teman Mtsku. Jiahhh … indah banget. Lebih kagetnya lagi, dia juga satu sekolah dengan teman yang memperkenalkanku dengan beberapa kegiatan positif di kota. Ya Allah, bahagia sekali. Lalu ada lagi  kegiatan “belajar menulis fiksi” di Perpustakaan. Tak disangka teman sebangku sebelah itu, satu kampus sama teman Madrasah Aliyahku dulu. :D yaaakkk…nambah teman lagi.

     Kurang lebih dua minggu setelah acara belajar fiksi, ehh… ketemu lagi di dalam grup WA yang kami ikuti dalam sebuah kegiatan belajar di magelang. “Lho mbak Ima di sini juga?”
“Hah? (ekspresi kaget lihat namanya dalam kontak WA) Iya mbak. Ketemu lagi kita. :D “
“Alhamdulillah ya, kita dipertemukan selalu dalam kebaikan.” Senang banget deh rasanya. Lagi-lagi, ketemu dia dalam grup baru. Kalau mbak Emi bilang, L4. “Loe lagi, loe lagi” hahaa ....

    Memang skenario Allah itu indah sekali dan memang patut untuk selalu disyukuri. Betapa indahnya sebuah pertemuan yang selalu hadir dalam kebaikan. Awalnya hanya orang asing, lalu kini menjadi teman yang saling mendukung untuk jadi hamba Allah yang taat. Banyak sekali teman baru. Semuanya memberikan kesan indah tersendiri. Ada salah satu teman yang rajin banget ikut kajian. Meski sibuk dengan kerjanya di rumah sakit, dia kadang minta ganti sift dengan teman yang lain supaya tak ketinggalan ilmu. Teman tahsin, liqo dan ternyata ketemu lagi di kajian. Kok bisa sih? Ya itulah indahnya silaturahim dan doa yang kita panjatkan pada Allah. Kalau kita mintanya didekatkan pada saudara-saudara yang mencintai Allah, Allah akan dekatkan. Allah pasti berikan. Karena niat dalam hati, ingin memperbaiki diri, ingin menjadi lebih baik dari masa yang lalu.



 Sumber foto by Facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar