oleh : Maeyda prastya
judul : Berkah sakit
Kerumunan orang menyadarkan aku, kulihat 4 orang membopongku kedalam mobil polisi itu. Tak kusangkan akibat dari kantuk menyebabkanku harus berurusan dengan dokter. sakit sekali, rasa mual tak tertahankan hingga obat - obatan dari dokter harus keluar dari perutku.
Jahitan itu membotakkan sedikit di kepalaku. Aku "kapok" tidak mengenakan helm dengan benar. Ah aku malu dengan botakku ini. Sebulan yang lalu adikku menegurku,
" Ra pakai jilbab dong."
Deg! diam sejenak, "iya iya besok aku pake jilbab." jawabku.
Tapi hatiku merasa ada yang beda saat dinasehati teman daripada adik. Mungkin karena adikku laki - laki jadi merasa ada yang beda.
Berbaring dengan posisi miring membuatku tidak nyaman.Pikiranku melayang - layang tidak tau apa yang aku fikirkan, hingga tiba - tiba air mataku keluar, teringat dosa mungkin. Aku sangat bersyukur sekali masih diberi kesempatan menghirup udara dunia, tandanya Allah memberi kesempatan untuk memperbaiki diri.
Jahitan itu membotakkan sedikit di kepalaku. Aku "kapok" tidak mengenakan helm dengan benar. Ah aku malu dengan botakku ini. Sebulan yang lalu adikku menegurku,
" Ra pakai jilbab dong."
Deg! diam sejenak, "iya iya besok aku pake jilbab." jawabku.
Tapi hatiku merasa ada yang beda saat dinasehati teman daripada adik. Mungkin karena adikku laki - laki jadi merasa ada yang beda.
Berbaring dengan posisi miring membuatku tidak nyaman.Pikiranku melayang - layang tidak tau apa yang aku fikirkan, hingga tiba - tiba air mataku keluar, teringat dosa mungkin. Aku sangat bersyukur sekali masih diberi kesempatan menghirup udara dunia, tandanya Allah memberi kesempatan untuk memperbaiki diri.
Dan akhirnya aku teringat kata - kata adik beberapa waktu yang lalu, apa saatnya aku harusnya mengenakan hijab? sebenarnya sekolah dan pergi aku mengenakan hijab, hanya dirumah saja belum terlaksanakan.
Akhirnya aku mencoba mengenakan hijab dirumah, saat menyapu halaman, belanja dekat rumah mulai mengenakan hijab. Pertama kali aku mengenakan hijab adik menegurku,
" jangan karena botak lo mbak kamu pake hijab?"
" Iya aku niat pake hijab bukan karena botak kok, karena aku ingin menyempurnakan kewajiban sebagai muslimah dan sayang sama ayah."
Semoga ayah disana bahagia melihat putrinya bisa taat sama Allah. Karena hanya ini yang bisa aku berikan sama beliau.
Akhirnya aku mencoba mengenakan hijab dirumah, saat menyapu halaman, belanja dekat rumah mulai mengenakan hijab. Pertama kali aku mengenakan hijab adik menegurku,
" jangan karena botak lo mbak kamu pake hijab?"
" Iya aku niat pake hijab bukan karena botak kok, karena aku ingin menyempurnakan kewajiban sebagai muslimah dan sayang sama ayah."
Semoga ayah disana bahagia melihat putrinya bisa taat sama Allah. Karena hanya ini yang bisa aku berikan sama beliau.
magelang, februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar