Label

Selasa, 11 Maret 2014

SENYUM DIBALIK AWAN




Love best friend

menyusuri terjalnya kehidupan
Saling bagi kisah
Suka dan duka bersama
Indahnya kisah kita
Iripun bersahutan
Tak ada yang percaya kita bisa melampaui kisah ini.


Persahabatan. Cerita ini tidak akan pernah ada habisnya aku ceritakan. Kebahagian selalu menghampiri kisahku bersamanya. Ketidak cocokan, saling menasihati dan bahkan saling memarahi jika salah satu diantara kita berbuat kesalahan. 

****

"Dia bilang bukanlah perbedaan yang menghalangi sebuah ikatan untuk bersama. Kamu taukan? indahnya perbedaan yang bisa saling menyatukan dan saling berbagi itulah tantangannya. asal jangan berbeda keayakinan lo ya... hehe..." jawab raisha pada may.

"Iya sih." jawab may

"Ingat lo, meski perbedaan berada dalam diri kalian, asal tujuan kalian sama, banyak jalan untuk dijalani." raisha menyakinkan hati may.

"masih tidak mengerti, aku tau itu. tapi sifatnya terkadang seperti anak kecil." jawab may kembali, dan meninggalkan raisha sendiri dalam ruangan kelas.

****

#cerbung :D

part II

bulan desember, hujan kali ini selalu mengiringi setiap langkah May kemanapun pergi. Kaos kaki basah, mantel yang sudah bocor sedikit bagian lengan, membuat air menembus sampai bagian tubuh. Dingin rasanya. may mendongakkan kepala keatas.

"ya tuhan, air ini sebuah berkah dari-Mu, berikan keberkahan pula pada setiap langkah hamba." doa May waktu itu.

"Duhh May... bajumu basah? cepat masuk, ganti baju dan segera minum teh hangat yang sudah mbk siapkan." perhatian Aira selalu membuat May tak bisa menolak. Seorang kakak yang sabar, lagi sholehah membuat May tak pernah ada habisnya untuk bersyukur.

"Makasih kak. Oh yaa... emmm tadi aku lihat kak ahsan? Aira memandang May, wajahnya berubah. diam, dan tiba-tiba senyumnya mengembang.

"Oh yaa? dimana?" tanyanya datar..

"tadi waktu jalan di depan toko Ima's flanelria. Dia bersama seorang wanita.  Aira tiba" menoleh ke arah May. menatap wajah penuh tanda tanya. Belum terselesaikan cerita, dia meninggalkan ruangan membereskan kotoran piring di meja.
"Dia sama seorang wanita yang sudah tua kaka." teriak May.

Hai diary... aku rindu padanya... andai dia tahu bahwa aku selalu menantinya.

Malam ini, langit memberikan senyum yang menawan. Bulan yang indah memberikan cahaya. May keluar kamar, duduk di loteng. menatap langit, sembari mendengarkan lagu nasyid dari ecoustic "muhasabah cinta".

***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar