Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?
#Asma Nadia
"Aku pun berhak mendapatkan cintanya, beri sedikit cintanya untukku mbk."
Kehadiranmu membuat semua hancur berantakan, membuat perasaanku berserakan tak karuan, tapi apa sepenuhnya kamu yang salah? aku sangat ingin menangis dan mengiba dihadapanmu tapi..... apa daya ku? harga diriku sebagai seorang wanita akan terasa terinjak-injak. Mengemis suamiku sendiri kepada istri kedua.
Aahh harga diri apa? lelaki itu sudah membuatku merasa hancur cintaku selama ini tidak pernah kurang kepadanya. Apa karena tidak cantik lagi dan bertambahnya usia hingga dia sampai hati membagi cinta untuk wanita lain? Seandainya waktu itu kamu jujur kepadaku semua tak kan seperti ini jadinya. Apa kamu menikmati kebersamaan kalian? hingga lupa bahwa disini ada seorang wanita menantimu pulang bersandar disofa sembari terkantuk kantuk menanti hadirmu? hingga esok tiba tak kunjung pulang. Senyum Airin anak pertama kita, dan sikecil Leo membuat rasa sakit ini tersembunyi rapat, kasihku terhadapnya mengalahkan egoku untuk membencimu.
Sadarkah kamu? aku selalu berusaha diam. Tidak ingin membuat rumah tangga kita berantakan. Aku biarkan kau datang kepadanya pura-pura tidak tau dan senyum palsu ini harus selalu kulakuan demi engkau. Tidak penah kutunjukan kekecewaanku, hingga saat ini. Ketika semua terungkap tanpa aku harus melempar piring dihadapanmu, aku tetap tegar dan tidak membuat pikiran kalut karna bersalah. Aku biarkan kamu memilih apa yang akan menjadikan jalan hidupmu. Aku tetap akan menjaga anak-anak tidak akan kubiarkan mereka membencimu meski kamu sudah memberikan luka dihati. tidak ada seorang istri benar-benar rela dan ikhlas membagi cinta seutuhnya yang saat ini tinggal separo. tidak ada luka goresan dan darah mengalir bercucuran, tapi disini, didalam hati ini luka itu singgah.
"terpungkur dalam sudut kamar, hanya tangisan yang bisa kulakukan. ya Rabb, kuatkan aku. tenyata aku tak kuasa meluapkan semua kata ini dihadapnya."
#Asma Nadia
"Aku pun berhak mendapatkan cintanya, beri sedikit cintanya untukku mbk."
Pembohong jika kamu hanya meminta sedikit cinta dari mas Akbar, sejak pertama merasakan perhatian dan kasih sayang darinya kamu sudah mulai ingin memilikinya, tidak kamu berfikir bahwa suatu saat kamu ingin mendapatkan dia seutuhnya? kamu pencuri mimpiku bersama dia dan anak-anak.
Kehadiranmu membuat semua hancur berantakan, membuat perasaanku berserakan tak karuan, tapi apa sepenuhnya kamu yang salah? aku sangat ingin menangis dan mengiba dihadapanmu tapi..... apa daya ku? harga diriku sebagai seorang wanita akan terasa terinjak-injak. Mengemis suamiku sendiri kepada istri kedua.
Aahh harga diri apa? lelaki itu sudah membuatku merasa hancur cintaku selama ini tidak pernah kurang kepadanya. Apa karena tidak cantik lagi dan bertambahnya usia hingga dia sampai hati membagi cinta untuk wanita lain? Seandainya waktu itu kamu jujur kepadaku semua tak kan seperti ini jadinya. Apa kamu menikmati kebersamaan kalian? hingga lupa bahwa disini ada seorang wanita menantimu pulang bersandar disofa sembari terkantuk kantuk menanti hadirmu? hingga esok tiba tak kunjung pulang. Senyum Airin anak pertama kita, dan sikecil Leo membuat rasa sakit ini tersembunyi rapat, kasihku terhadapnya mengalahkan egoku untuk membencimu.
Sadarkah kamu? aku selalu berusaha diam. Tidak ingin membuat rumah tangga kita berantakan. Aku biarkan kau datang kepadanya pura-pura tidak tau dan senyum palsu ini harus selalu kulakuan demi engkau. Tidak penah kutunjukan kekecewaanku, hingga saat ini. Ketika semua terungkap tanpa aku harus melempar piring dihadapanmu, aku tetap tegar dan tidak membuat pikiran kalut karna bersalah. Aku biarkan kamu memilih apa yang akan menjadikan jalan hidupmu. Aku tetap akan menjaga anak-anak tidak akan kubiarkan mereka membencimu meski kamu sudah memberikan luka dihati. tidak ada seorang istri benar-benar rela dan ikhlas membagi cinta seutuhnya yang saat ini tinggal separo. tidak ada luka goresan dan darah mengalir bercucuran, tapi disini, didalam hati ini luka itu singgah.
"terpungkur dalam sudut kamar, hanya tangisan yang bisa kulakukan. ya Rabb, kuatkan aku. tenyata aku tak kuasa meluapkan semua kata ini dihadapnya."
#terunspirasi dari sebuah novel karya Asma Nadia. judul : Istana Kedua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar