Pernah ditampar? pernah, sakit banget. Sama siapa? sama tulisan :D Yeee ... kirain sama orang. Alhamdulillah, jangan sampai terjadi. hehehe ... Gimana itu tulisan sampai bisa menampar diriku ya? Tulisannya menggugah hati. Rasanya "makjleb" aja gitu. gini nih kata-katanya,
"Jangan sampai Buku-bukumu jadi jalan nerakamu." Hah? heran ya? aku juga. Bukannya membaca itu untuk belajar. Menambah wawasan diri. Iya, menambah wawasan diri, membuka jendela mata untuk melihat banyak sisi indahnya dunia ini. Enggak hanya suramnya saja. Yakkk ... suram euy? bilang saja pernah "fatimon" :D
ketika satu hari aku mampu melahap satu buku, kenapa satu juz Alqur'an yang terdiri dari 10 lembar aku tak mampu? Huahhh ... Anak kecil aja ada yang mampu menghafalkan Alqur'an dalam waktu satu bulan satu juz hingga dua bahkan lebih. Aku? kemana saja?Anak itu pasti setiap hari gigih sekali menghafalkanya. Berkali-kali murojaahnya. "Apa aku kurang cintanya sama Alqur'an?" tanya sama hati.
Terlalu banyak alasan. Padahal sudah janji, "no excuse!" tapi ya ini. Aku yang terlahir di jaman abad modern. Semakin banyak hal baru yang canggih. Seperti gadget. Aku lebih merasa sibuk dengan benda kecil itu dibanding Alqur'an yang akan menjadi penerang jalanku di akhirat kelak. Aku lebih semangat membaca tebalnya buku, nuansa romance happy ending dibanding Alqur'an yang jelas bukan fiktif untuk memberikan kisah happy ending dalam kehidupanku saat ini.
Padahal jika aku mampu membuat management waktu untuk belajar Alqur'an, urusan duniaku pun akan teratur. Kok bisa? karena aku sudah membiasakan diri mengatur waktu, kapan bermain, kapan belajar, kapan mengaji dan kapan harus bekerja. Toh aku enggak kerja. Dirumah. Kebangetan banget kalau sampai tak mampu membaca satu hari satu juz. Pekerjaanku mampu aku atur kapan mulai. Kenapa tak dilakukan segera? katanya jika kita mengutamakan Allah, Allah akan mengurus dunia kita. Wowww ... siapa yang enggak mau? aku mau banget. Tapi, "banget"nya itu cuma dimulut bukan ditindakan. Banyak omong kurang aksi nih ternyata. Hiks.
Baru tersadar. Untung dan bersyukur harusnya. Tersadar saat Allah masih memberi aku nafas. Masih ada kesempatan memperbaiki diri. Ada kesempatan jadi baik lagi. Usaha lagi. Belajar pada banyak guru. Ada teman, saudara, bahkan harusnya Rosulullah jadikan teladan bagiku dan masih banyak lagi yang bisa dijadikan contoh. Kenapa masih berdiam diri Ma? Ayo bangkit. Katanya mau jadi Emak sholeha. Kalau malas ya dapatnya bukan sholeh dong nanti. :D Ah ini mah kenapa jadi sampai kejodoh yak? :D
Baiklah, semangat lagi, fokus lagi. Memang kadang kita butuh banyak tamparan biar sadar. Biar fokus sama tujuan awal. Prinsip makin dikuatkan. Yes. akhirnya selesai deh, satu artikel satu harinya. #ehhhh :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar