Lagi bingung nyari inspirasi buat lomba. Akhirnya dapat juga
deh dari teman. Berawal dari ngobrolin sate Madura yang susah dicari, menjadi
topik utama untuk lomba di kampoeng kata-kata.
Kenapa sate Madura jadi susah dicari, lebih tepatnya kemana abang sate pergi?
Jadi penasaran dan apa ada hal unik yang tersimpan dibaliknya?
Madura. Kalau gue dengar kata Madura lebih ingat ke kulinernya. Cita rasa satenya mantap. Hehe… dengan logat "te-sate" untuk menarik para pembeli, ini salah satu hal unik yang aku tahu. Ternyata ada lagi lho hal unik lainnya. Karena inilah akhirnya gue pengen kupas tuntas setajam silet. ( Ampun deh, napa gue jadi iklan biang gossip? :D ) . Apa hal uniknya? Ternyata mereka mudik ramai-ramai. Arus mudiknya sudah sangat terasa sejak H-3. Nah pantesan di H-3 teman gue yang suka banget makan sate Madura sudah susah dapatnya. Di Bintaro misalnya, susah sekali sampai Situ Gintung tak mudah menemukan abang sate. Duh kasian banget, tahan lapar deh. hehe...
Tradisi Toron. Banyak para perantau asal pulau garam ini
mudik atau pulang kampung. Orang Madura menyebutnya tradisi “Toron”. Tradisi
yang dilakukan oleh masyarakat Madura. Idul Adha di sana lebih meriah dibanding
dengan Idul Fitri. Bahkan bisa lebih semarak lagi lho. Hasil kekepo-an gue
tentang masyarakat Madura. Ada yang bilang, tidak afdol jika hari H tidak
pulang dan berkumpul dengan sanak famili.
Tadinya yang gue tahu sih, abang sate mudik karena emang
orang-orang enggak akan beli satenya. Kok enggak beli? La iya to, kan
orang-orang sudah dapat daging kurban. Rata-rata setiap rumah tangga memasak
dagingnya untuk disate. Bisa jadi ini alasan abang sate berbondong-bondong
pulang kampung. Hehe ngarang banget si gue.
Orang Madura, juga membuat sate kecap lho saat berkumpul
bersama sanak keluarga. Ada juga yang melakukan ritual mandi di laut. Ritual
ini dilakukan saat hari raya setelah silaturahim ke sanak keluarga. Masyarakat banyak rekreasi ke laut dan mandi. Entah mandi di laut disebut sebuah ritual. Sebab gue masih belum menemukan jawaban alasan yang tepat kenapa di sebut "ritual". Jadi kesimpulan gue, semacam liburan, kali ya. Moment terbaik bagi warga Madura berkumpul adalah di hari raya Idul Adha. Karena memang dari setiap pertanyaan yang diajukan ke teman-teman, apa yang mereka tahu dari keunikan orang Madura pulang kampung? jawabannya, jumlah pemudik lebih banyak dan acara Idul Adha lebih akbar dibanding hari raya Idul Fitri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar