Label

Kamis, 30 Juli 2015

Film SYTD? Emang bagus?

Apaan sih SYTD?

Itu lho, film Surga Yang Tak Dirindukan. Karya mbak Asma Nadia. Banyak banget yang nanya ini film kok judulnya begitu? emang bagus? dan masih banyak lagi pertanyaan. Kalau nanya ke aku bagus apa tidak. Baca bukunya sampai selesai,aku  suka banget. Mampu menyeret aku dalam keharuan dan kejengkelan. :D Pokoknya sih, kalau baca blog Maey dari awal, akan menemukan cerpen dadakan yang masih kacau hasil dari inspirasi baca buku Istana Kedua. (judul awal SYTD ) 

Terus filmnya gimana tuh? sesuai tidak sama cerita dalam buku? Kalau sesuai dan tidaknya, ada yang tidak sama. Tapi for all, aku suka. Tidak ada yang bikin kecewa. Kalau aku baca buku sebal sekali dengan peran Pras. Tandanya mbak Asma emang selalu berhasil membuat pembaca teraduk-aduk hatinya karena kisah yang beliau buat. Untuk filmnya, aku tak kecewa atau sebal dengan peran dari ketiganya. Mungkin buatku, film ini memberi jawaban dari pertanyaanku. Dari ending dan awal pertemuan. Tak pantaslah jika sebuah kebaikan disalahkan. Toh pernikahan hadir bukan karena nafsu.  

Dalam film, perbuatan baik sosok Pras selalu menghadirkan ending yang indah sebenarnya. Meski kebaikannya itu kadang tak sesuai dengan yang dia dapatkan. Mendapatkan Arini, lalu mendapatkan Meirose Kemudian mendapatkan keduanya, hingga akhirnya utuh kembali dongeng milik Arini. 

Filmya ada humornya juga sih, tapi bikin nangis mulu! cengeng banget dah akunya. :D Mungkin emang aku kali ya, yang terlalu menghayati. Jadi di awal Arini ketemu Pras dan saat menjelaskan alasan dia menghadirkan dongeng madani sudah bikin nangis. Suka banget dengan alasan dia. "sebagai jalan sedekah bagi Arini"

Kenapa judulnya itu? kalau cuma baca cover doang, dan tidak membaca bukunya, tak akan tahu maksud yang disampaikan. Lalu, jika nonton filmya aja, tanpa baca buku juga kurang pas deh ya. :D yang belum baca bukunya, tak akan tahu bagaimana kisah Meirose yang sebenarnya kenapa bisa hamil. Bukan pergaulan bebas ya. (baca bukunya aja :p ) Setiap buku dan filmnya ada banyak pesan bagus yang disampaikan.

So, kamu sudah nonton filmnya? Istana kedua yang hadir karena sebuah nafsu, tak akan pernah menghadirkan suasana bak surga. Sebab cinta hadir bukan untuk menyakiti hati yang lain. Jika cinta hadir kembali, dan memang mampu serta jelas mengikuti sesuai syariat dalam agama islam. Insha Allah, rumah bak surga yang di damba akan hadir tanpa di minta. 

Lihatlah kisah Nabi, beliau menikah kembali bukan karena nafsu. Beliau setia pada istrinya, Khadijah. Setelah Khadijah wafatlah beliau menikah lalu poligami. Dan pernikahan yang beliau miliki bukan karena nafsu. Melainkan untuk dakwah dan menolong para janda yang sudah tua. 




NB : Ada lah teman, nyeletuk ke aku, "gimana kalau nanti jadi yang kedua atau diduakan?"

"Hah! Entahlah. Nyari satu aja susah, gimana bisa berbagi! :D 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar