Label

Rabu, 03 Juni 2015

Jodoh Pasti Bertamu




      Wanita mana yang tidak galau kala umur sudah memasuki kepala tiga. Hingga di kampung sering mendengar selentingan perawan tua. Kadang rasa sebal itu menghampiri, tapi akhirnya cuek saja. membiarkan semua perkataan mereka. Toh mereka tak tau bagaimana perjuangan diri ini mencari sosok pendamping hidup. Taunya hanya berkomentar. Tanpa berfikir bahwa itu bisa menyakiti hati orang. Bagusnya aku memiliki sifat cuek dan tegar. Jadi tidak membuat hati merasa terganggu. 

     Berfikir positif. Bahwa Allah belum memberi amanah untuk menikah. Memiliki seorang suami dan anak yang lucu. Mungkin Allah ingin aku lebih baik lagi, supaya ketika Dia memberi jodoh, aku sudah siap lahir dan batin. Karena pernikahan butuh persiapan yang cukup matang. 

     Jodoh itu simple. Kalau sudah waktunya dia bakal datang. So, enjoy saja! Beda dengan teman-temanku. Mereka terlalu memikirkan hal itu hingga depresi. Sampai ada yang menjadi banyak keluhan kesehatan. Entah dari mana bisa terjadi. Sakit kepala, pusing, encok, hingga mudah pegal linu. Kesehatan malah membuat mereka jadi bermasalah. Sampai jamu pun berada dalam rumah karena terlalu banyak keluhan. Hal yang tak terpikirkan pun membuat hati jadi sedih. Sebagian dari mereka malah ada yang keluar dari jamaah hanya karena menurut mereka, harokah ini tidak bisa membantu mengakomodir kesejahteraan dan kebahagian mereka. Termasuk urusan menikah. Mereka lupa, bahwa urusan hidup Allah yang mengatur. 

     Bersyukur meliliki karakter yang masha Allah sekali. Karena dengan itu semua, aku mampu menghadapi hidup yang keras. Cobaan yang sebagai orang bujang. Jika tidak memiliki karakter yang kuat, mungkin aku bisa depresi dengan semua ulah orang sekitar. 

    Menjaga diri dari godaan pacaran atau dekat dngan ikhwan sangatlah tidak mudah. Mempertahannkannya extra kuat. Jika lengah sedikit bisa saja terjebak perasaan yg tidk diharapkan. Prinsip hidup harus kuat. Diumur yang sudah hampir kepala tiga ini, memang membutuhkan banyak kesabaran dan cuek. Andai tak bisa, aku mungkin sudah asal pilih, karena tak tahan dengan cibiran banyak orang. Bagaimana caranya menghadapi cobaan minggu depan? apa yang harus aku katakan pada mereka? pertemuan keluarga akan segera diselenggarakan. hmm... rasanya ingin kabur dari acara. Sebal!!!

to be continued. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar