“Bahagia hadir bukan ditunggu, tapi
dicari.”
Tiba-tiba saja terbesit kata tersebut.
Memang ada benarnya juga. Kebahagian itu dicari bukan ditunggu. Aku yang ingin
mendapatkannya, maka aku harus mencari. Entah bagaimana cara mendapatkannya, karena
bahagia itu banyak versinya. Mendapatkan senyum Ibu setiap hari saja sudah
membahagiakan. Mendapat kabar suadara sehat di perantauan sangat menyenangkan.
Mampu bernafas dan tersenyum menyapa banyak orang pun sudah sangat bersyukur. Syukur
itu tanda hati kita sudah bahagia. Bahagia menerima setiap hal dari Sang Maha
Pencipta.
Kebahagiaan akan hadir jika kita mau
mencarinya. Salah satunya untuk selalu bersyukur atas apa yang telah Allah beri
dalam hidup ini. Tak ada alasan untuk tidak bersyukur dan jangan menyerah dengan
segala yang terjadi. Sudah banyak kisah yang telah di lewati. Sudah banyak rasa
pahit kutelan. Aku tetap harus kuat dan tegar. Selalu tanamkan dalam hati untuk
selalu bersyukur. Sampai ada beberapa teman yang membuat jurnal syukur. Masya Allah.
Mereka menyempatkan untuk membuat sebuah catatan untuk bersyukur. mengingat
betapa besarnya kasih sayang Allah kepada makhlukNya.
Hal paling indah yang sangat harus
disyukuri setiap hari ketika Allah memberikan orang-orang tersayang yang
senantiasa tak pernah jenuh menasihatiku. Mendapat banyak saudara muslimah di
kotaku. Jujur saja, mendapatkan saudara yang mencintai Allah, dan saling
menyemagati untuk selalu dekat denganNya itu susah banget. Aku sangat bahagia
karena doa-doa terkabulkan. Memohon didekatkan pada orang-orang yang mencintai
Allah, cinta Alqur’an dan mencintai Rosulullah. Perlahan tapi pasti nikmat iman
itu sungguh manis sekali. sangat membahagiakan.
Tidak ada yang luput dari pandangan Allah.
Tak akan mungkin. Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar. Aku tak pernah bosan
memanjatkan doa untuk selalu diberi saudara dan sahabat serta lingkungan yang
akan membuatku semakin bisa banyak bersyukur atas ilmu-ilmu yang mudah
didapatkan. Terkadang ujian itu akan hadir pada diri sendiri. Mampu konsisten
atau tidak menimba ilmu. Apakah akan banyak alasan untuk tak menghadiri majelis
ilmu. Allah uji seberapa niat diri ini untuk mencari ilmu dan seberapa besar
cinta padaNya. Benar-benar terkadang sangat tak mudah. Dengan alasan lelah,
alasan mengantuk dan alasan banyak kerjaan membuat hal tersebut terlewati. Ya Rabb,
ampuni hamba.
Skenario Allah itu
indah sekali dan memang patut untuk selalu disyukuri. Betapa indahnya sebuah
pertemuan yang selalu hadir dalam kebaikan. Mengingat saat-saat bertemu dengan
teman-teman baru. Awalnya hanya orang asing, lalu kini menjadi teman yang
saling mendukung untuk jadi hamba Allah yang taat. Banyak sekali teman baru.
Semuanya memberikan kesan indah tersendiri. Ada teman yang rajin banget ikut
kajian. Meski sibuk dengan kerjanya di rumah sakit, dia kadang minta ganti sift
dengan teman yang lain supaya tak ketinggalan ilmu. Teman tahsin, liqo dan
ternyata ketemu lagi di kajian. Kok bisa sih? Ya itulah indahnya silaturahim
dan doa yang kita panjatkan pada Allah. Kalau kita mintanya didekatkan pada
saudara-saudara yang mencintai Allah, Allah akan dekatkan. Allah pasti berikan.
Karena niat dalam hati ingin memperbaiki diri, ingin menjadi lebih baik dari
masa yang lalu.
Jangan menyerah dan jangan takut untuk bermimpi. Raih dan
usahakan sampai kita benar-benar tak mampu. Hingga nanti Allah mampukan semua
hal yang ingin kita cita-citakan. Jemputlah bahagia. Jangan larut dalam
kesedihan. Banyak-banyaklah berteman dengan orang-orang sholih dan membaca buku yang
memotivasi diri kita. Supaya semakin bisa menjadi hamba yang senantiasa selalu bersyukur.
By : Maeyda Prastya Nugraha
7:52
Pojokan ruang belajar. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar