Label

Minggu, 25 September 2016

Bahagia hadir bukan ditunggu, tapi dicari.



     “Bahagia hadir bukan ditunggu, tapi dicari.”
 
    Tiba-tiba saja terbesit kata tersebut. Memang ada benarnya juga. Kebahagian itu dicari bukan ditunggu. Aku yang ingin mendapatkannya, maka aku harus mencari. Entah bagaimana cara mendapatkannya, karena bahagia itu banyak versinya. Mendapatkan senyum Ibu setiap hari saja sudah membahagiakan. Mendapat kabar suadara sehat di perantauan sangat menyenangkan. Mampu bernafas dan tersenyum menyapa banyak orang pun sudah sangat bersyukur. Syukur itu tanda hati kita sudah bahagia. Bahagia menerima setiap hal dari Sang Maha Pencipta.

     Kebahagiaan akan hadir jika kita mau mencarinya. Salah satunya untuk selalu bersyukur atas apa yang telah Allah beri dalam hidup ini. Tak ada alasan untuk tidak bersyukur dan jangan menyerah dengan segala yang terjadi. Sudah banyak kisah yang telah di lewati. Sudah banyak rasa pahit kutelan. Aku tetap harus kuat dan tegar. Selalu tanamkan dalam hati untuk selalu bersyukur. Sampai ada beberapa teman yang membuat jurnal syukur. Masya Allah. Mereka menyempatkan untuk membuat sebuah catatan untuk bersyukur. mengingat betapa besarnya kasih sayang Allah kepada makhlukNya.

     Hal paling indah yang sangat harus disyukuri setiap hari ketika Allah memberikan orang-orang tersayang yang senantiasa tak pernah jenuh menasihatiku. Mendapat banyak saudara muslimah di kotaku. Jujur saja, mendapatkan saudara yang mencintai Allah, dan saling menyemagati untuk selalu dekat denganNya itu susah banget. Aku sangat bahagia karena doa-doa terkabulkan. Memohon didekatkan pada orang-orang yang mencintai Allah, cinta Alqur’an dan mencintai Rosulullah. Perlahan tapi pasti nikmat iman itu sungguh manis sekali. sangat membahagiakan.

     Tidak ada yang luput dari pandangan Allah. Tak akan mungkin. Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar. Aku tak pernah bosan memanjatkan doa untuk selalu diberi saudara dan sahabat serta lingkungan yang akan membuatku semakin bisa banyak bersyukur atas ilmu-ilmu yang mudah didapatkan. Terkadang ujian itu akan hadir pada diri sendiri. Mampu konsisten atau tidak menimba ilmu. Apakah akan banyak alasan untuk tak menghadiri majelis ilmu. Allah uji seberapa niat diri ini untuk mencari ilmu dan seberapa besar cinta padaNya. Benar-benar terkadang sangat tak mudah. Dengan alasan lelah, alasan mengantuk dan alasan banyak kerjaan membuat hal tersebut terlewati. Ya Rabb, ampuni hamba. 

    Skenario Allah itu indah sekali dan memang patut untuk selalu disyukuri. Betapa indahnya sebuah pertemuan yang selalu hadir dalam kebaikan. Mengingat saat-saat bertemu dengan teman-teman baru. Awalnya hanya orang asing, lalu kini menjadi teman yang saling mendukung untuk jadi hamba Allah yang taat. Banyak sekali teman baru. Semuanya memberikan kesan indah tersendiri. Ada teman yang rajin banget ikut kajian. Meski sibuk dengan kerjanya di rumah sakit, dia kadang minta ganti sift dengan teman yang lain supaya tak ketinggalan ilmu. Teman tahsin, liqo dan ternyata ketemu lagi di kajian. Kok bisa sih? Ya itulah indahnya silaturahim dan doa yang kita panjatkan pada Allah. Kalau kita mintanya didekatkan pada saudara-saudara yang mencintai Allah, Allah akan dekatkan. Allah pasti berikan. Karena niat dalam hati ingin memperbaiki diri, ingin menjadi lebih baik dari masa yang lalu. 

     Jangan menyerah dan jangan takut untuk bermimpi. Raih dan usahakan sampai kita benar-benar tak mampu. Hingga nanti Allah mampukan semua hal yang ingin kita cita-citakan. Jemputlah bahagia. Jangan larut dalam kesedihan. Banyak-banyaklah berteman dengan orang-orang sholih dan membaca buku yang memotivasi diri kita. Supaya semakin bisa menjadi hamba yang senantiasa selalu bersyukur. 

By : Maeyda Prastya Nugraha 
7:52
Pojokan ruang belajar. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar